Sindiran Sekjen NasDem Ke PDIP

 

PDIP mendesak agar menteri dari NasDem mundur dari kabinet Jokowi-Ma'ruf. Hal itu berdampak atas dukungan NasDem kepada Anies Baswedan sebagai Capres 2024.


Menanggapi hal itu, Sekjen NasDem, Jhonny G Plate membalas desakan PDIP itu. Dia meminta agar tak ada presiden dadakan yang mencampuri ranah reshuffle.

Johnny menegaskan, NasDem sejak awal membangun koalisi memperjuangkan capres. Termasuk memenangkan Jokowi selama dua periode pemilu.

"Melaksanakan pembangunan negara bersama-sama koalisi dengan baik dan akan terus konsisten kepada pernyataan NasDem bahwa penentuan anggota kabinet, perubahan anggota kabinet adalah kewenangan prerogatif presiden," kata Johnny di Jakarta, Rabu (4/1).

Johnny meminta persoalan reshuffle kabinet serahkan kepada Presiden Jokowi. Dia tak ingin ada desakan-desakan dari siapapun termasuk partai politik pendukung pemerintah.

"Jangan sampai ada presiden-presiden mendadak di republik ini. Presiden dadakan yang mencoba berasumsi dirinya sebagai presiden atau mempengaruhi presiden, presidensial right prerogatif presiden, jangan! serahkan itu pada presiden," kata Menkominfo itu.

Dia menambahkan, saat ini Indonesia tengah menghadapi tantangan besar di dunia. Dibutuhkan kerjasama yang kompak di kabinet. Termasuk stabilitas politik yang terjaga.
"Menjaga soliditas nasional kita dan membangun kegotongroyongan. Kegotongroyongan inilah yang akan membuat kita ini sukses dalam menghadapi tantangan ini," ujarnya.

"Jangan sampai situasi di mana butuh stabilitas politik, soliditas nasional, kegotongroyongan diganggu dengan isu-isu yang sepenuhnya menjadi hak presiden, jangan," kata dia.

PDIP Minta Menteri NasDem Di-reshuffle
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menilai, seharusnya kabinet harus solid, dan seluruh menteri semestinya loyal kepada presiden.

"Kita menyadari bahwa tentunya Presiden Jokowi ingin meletakkan dasar-dasar pembangunan Indonesia ke depan. Sehingga, apapun yang sudah dikerjakan oleh pemerintahan pak Jokowi itu bisa dilanjutkan oleh siapapun juga nanti ke depan," kata Djarot di Kantor DPP PDIP, Selasa (3/1).

Terkait dengan hal itu, Djarot menuturkan, saat ini Presiden Jokowi mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menuntaskan berbagai program-program strategis dengan bantuan para menterinya. Dia yakin presiden akan melakukan reshuffle kabinet.

PDIP Minta Menteri NasDem Di-reshuffle
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menilai, seharusnya kabinet harus solid, dan seluruh menteri semestinya loyal kepada presiden.

"Kita menyadari bahwa tentunya Presiden Jokowi ingin meletakkan dasar-dasar pembangunan Indonesia ke depan. Sehingga, apapun yang sudah dikerjakan oleh pemerintahan pak Jokowi itu bisa dilanjutkan oleh siapapun juga nanti ke depan," kata Djarot di Kantor DPP PDIP, Selasa (3/1).

Terkait dengan hal itu, Djarot menuturkan, saat ini Presiden Jokowi mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menuntaskan berbagai program-program strategis dengan bantuan para menterinya. Dia yakin presiden akan melakukan reshuffle kabinet.

Singgung Etika Politik
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menilai, jika partainya tidak membuat gaduh gara-gara menyuarakan perombakan kabinet atau reshuffle kabinet. Dia menilai, pernyataan PDIP merupakan bentuk etika politik.

"Ya kita terima sarannya. Yang jelas kita tidak pernah membikin gaduh, yang disampaikan oleh PDIP adalah hal-hal yang prinsipal, hal-hal yang fundamental terkait dengan etika politik," kata Hasto, saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, pada Selasa (3/1).

Dia menegaskan bahwa desakan untuk meminta reshuffle kabinet terutama terhadap menteri dari partai NasDem adalah hal wajar. Sebab, setelah deklarasi Anies sebagai bakal calon presiden NasDem, dinamika politik di DPR terjadi perubahan.

"Kami menerima laporan-laporan juga dari DPR bahwa pasca pengumuman Anies Baswedan oleh partai tersebut memang ada beberapa perubahan-peribahan policy yang ada di DPR. Sehingga etika politik harus dikedepankan," ungkapnya.

Meski menyuarakan menteri NasDem dievaluasi, Hasto menegaskan bahwa reshuffle adalah hak prerogratif presiden. Reshuffle, tidak mungkin dijalankan tanpa kehendak presiden.
"Dan presiden kan memiliki kalkulasi yang matang terkait dengan hal tersebut. Sehingga yang kami lakukan adalah justru untuk membawa kultur demokrasi yang mengedepankan etika politik tersebut," pungkasnya.

Sinyal dari Jokowi
Jokowi kembali ditanya mengenai kabar reshuffle kabinet. Kepala negara meminta untuk menunggu saja.

"Tunggu aja, ditunggu aja," kata Jokowi di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (2/23).
Jokowi juga disinggung bagaimana nasib menteri dari partai NasDem jika perombakan kabinet dilakukan. Jokowi hanya menjawab hal yang sama.

"Ditunggu saja," kata Mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Sebelumnya, pada 27 Desember 2022, Jokowi ditanya mengenai kabar perombakan kabinet atau reshuffle. Kepala negara cuma tersenyum mendengarkan pertanyaan tersebut.
Isu reshuffle itu ditanyakan kepada Jokowi di Pasar Pujasera, Subang, Selasa (27/12). Jokowi didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meladeni wawancara cegat.

Ketika jurnalis bertanya mengenai kabar reshuffle, mantan Wali Kota Solo itu lalu menggerakan kepalanya ke depan.

"Hem, hem," kata Jokowi sambil tersenyum seperti dilihat di youtube Sekretariat Presiden.
Ridwan Kamil lalu membisiki Jokowi bahwa yang ditanyakan adalah soal reshuffle. Jokowi lalu menjawab bahwa dirinya mendengar pertanyaan itu.

"Dengar, dengar," ujar Jokowi sambil tersenyum.

Sementara, pada 26 Desember 202, Jokowi juga tersenyum saat mendengar soal pertanyaan reshuffle kabinet. Hal itu ditanyakan awak media usai Jokowi meninjau Stasiun Manggarai Jakarta.

"Ya saya dengar (pertanyaan soal reshuffle)," kata Jokowi di lokasi, Senin (26/12).

Awak media kemudian menanyakan, apakah reshuffle akan sesuai dengan rekomendasi Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat meminta Jokowi untuk mengevaluasi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Kehutanan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya. Namun Jokowi tidak menjawab dan hanya tersenyum. 

Postingan populer dari blog ini

Soal Pengumuman Koalisi, NasDem Tunggu PKS dan Demokrat Deklarasikan Anies Dulu

Multitalenta, Erick Thohir Diharapkan Diberi Kesempatan Maju di Pilpres 2024

backlink slot anti rungkat